Contoh Kasus Hipnotis 1




Kasus Hipnotis 1
Sepulang sekolah, seperti biasa Ani menunggu bus di halte dekat sekolahnya. Ia duduk di bangku paling kiri. Saat menunggu, Ani melihat ada seorang pria yang berdiri tidak jauh darinya. Pria itu menatap Ani bak ingin mencoba berbuat jahat pada Ani. Ani merasa sangat terancam. Beberapa kali Ani mengalihkan pandangan dan saat mengecek untuk melihat pria itu, pria itu masih memandang tajam.

“Kenapa, Mbak?”, tanya pria disampingnya. “Itu lho, Mas. Kok pria itu ngeliat aku terus dari tadi ya?”, jawab Ani dengan takut. “Wah, iya tuh, Mbak. Kayaknya mau berbuat jahat tuh sama, Mbak” timpal pria disamping Ani. “Terus gimana dong, Mas. Saya kan takut”, bisik Ani. “Yaudah, Mbak sini aja, Mbak. Gak usah dilihatin lagi”, tenangnya.
Tak lama kemudian, ada bus yang berhenti di halte. “Mbak, mending kita naik bus aja, Mbak”, pintanya. “Tapi, Mas. Ini bukan bus jurusan saya pulang”, keluh Ani. “Naik aja, Mbak. Daripada Mbaknya di apa-apain sama orang itu”. Ani pun berpikir dalam hati, iya juga ya. Apa aku ikut Mas ini aja. “Oke deh, Mas. Yuk naik”. Akhirnya Ani dan pria yang tadi duduk di sampingnya naik bus-yang sebenarnya bukan bus yang biasa Ani naiki.
Setelah naik bus, Ani belum merasa lega. Ternyata pria yang memandang Ani tadi ikut naik bus ini juga. Dan masih memandang Ani dengan pandangan yang mengancam. Ani semkin merasa ketakutan.
“Mas, itu orangnya ngikutin kita, Mas”. Pria yang duduk di samping Ani menengok ke belakang dan ternyata mereka memang diikutui.
“Mbak, jangan-jangan pria itu mau nyopet Mbak. Sini Mbak dompetnya saya bawa aja Mbak. Saya amanin. Kan dia gak tau kalo dompetnya udah di saya,” pintanya.
“Oh gitu ya, Mas. Okedeh. Nih, Mas.” Serah Ani.
Tak lama setelah Ani menyerahkan dompetnya, Ani memandang keluar jendela. Saat Ani kembali mengembalikan pandangannya, ternyata pria di sampingnya sudah tidak ada. Sadar kalau dompetnya, Ani kaget dan merasa dirinya dihipnotis. Dia pun mengaku kepada orang-orang kalau ia telah dihipnotis.
Apakah ini hipnotis?
Penjelasan..

Saat Ani pulang sekolah dan menunggu bus di halte biasanya. Dalam kisah ini Ani dilanda ketakutan. Pria yang memandangnya dari jauh membuat Ani merasa takut. Akhirnya ia dilindungi oleh pria yang ada disampingnya. Ani menganggap pria ini akan meneolong, tapi pada akhirnya dompet Ani dibawa oleh pria yang dismpingnya tadi.
Dalam kasus ini, sering terkuak bahwa memang beginilah cara penipu atau perampok melakukan aksinya. Pria yang memandang Ani dan pria yang duduk di sampingnya adalah sebuah komplotan. Mereka bekerjasama untuk mengambil dompet Ani dengan cara seperti ini.